Sahabat islam,
Terkadang ada orang yang bilang kamu terjaga tetapi serta tidur, kita pasti bertanya-tanya dengan hal itu. Bagaimana yang dimaksud orang terjaga tetapi tidur??
Saya mengambil sebuah kata-kata syair
"mataku telah tidur waktu malam ketika ia masih muda tiba-tiba ia terjaga pada waktu pagi dalam keadaan sudah tua"
Sahabat semua itu mencerminkan kehidupan kita di dunia yaitu sama seperti dalam keadaan tidur, perumpamaan seperti orang yang bermimpi bahwa ia terjaga dan menceritakan mimpinya itu yang bahwasanya dia terjaga dalam mimpinya tetapi dalam keadaan orang lain. Sebenarnya dia hanya pindah dari tidur yang mudah kedalam tidur yang berat maka timbul pertanyaan. Siapa yang berada dalam mimpi tersebut, bagaimana dia membangkitkan orang hidup yang mengantuk dan bagaimana ia memperdengarkan suara nya kepada orang hidup tapi mengantuk padahal hijabnya berlapis lapis??
Sambungan syair,
"wahai orang yang berjaga tetapi tidur janganlah kamu menghampirkan diri kepada orang lain dengan bertoleransi dan meniru mereka, dengan menyangka bahwa kamu akan menjadi jambatan diantara kami dan mereka, atau kamu menyangka bahwa kamu dapat memenuhi ruang kosong diantara kami dengan mereka. Sama sekali tidak!
Jarak antara orang yang beriman dengan kafir sangat jauh tidak terbatas, lembah yang terdapat diantara kami amat dalam tidak mampu diisi oleh kamu, bahkan kamu akan menurut jejak mereka, atau kamu akan mengalami kesesatan yang jauh".
Baca juga:Untuk Apa Shalat?
Sahabat beginilah gambaran kehidupan kita, bagaikan orang yang jaga tetapi mati karena kita sendiri tidak sadar bahwa umur kita semakin hari semakin berkurang dalam ilmu hakikat tetapi dalam ilmu adat umur kita semakin bertambah dari 1 th sampai 60 tahun lebih.. Dalam ilmu hakikat umur semakin dekat dengan ajal dan kuburan. Jika kita tidak menjaga jarak dan pergaulan kita dengan baik maka akan mendapat kesesatan yang jauh dan kita akan menyesali pada masa tua kita karena kita ingin beribadah kepada allah dan tidak lagi sempurna. Wallahua'lam
"mataku telah tidur waktu malam ketika ia masih muda tiba-tiba ia terjaga pada waktu pagi dalam keadaan sudah tua"
Sahabat semua itu mencerminkan kehidupan kita di dunia yaitu sama seperti dalam keadaan tidur, perumpamaan seperti orang yang bermimpi bahwa ia terjaga dan menceritakan mimpinya itu yang bahwasanya dia terjaga dalam mimpinya tetapi dalam keadaan orang lain. Sebenarnya dia hanya pindah dari tidur yang mudah kedalam tidur yang berat maka timbul pertanyaan. Siapa yang berada dalam mimpi tersebut, bagaimana dia membangkitkan orang hidup yang mengantuk dan bagaimana ia memperdengarkan suara nya kepada orang hidup tapi mengantuk padahal hijabnya berlapis lapis??
Sambungan syair,
"wahai orang yang berjaga tetapi tidur janganlah kamu menghampirkan diri kepada orang lain dengan bertoleransi dan meniru mereka, dengan menyangka bahwa kamu akan menjadi jambatan diantara kami dan mereka, atau kamu menyangka bahwa kamu dapat memenuhi ruang kosong diantara kami dengan mereka. Sama sekali tidak!
Jarak antara orang yang beriman dengan kafir sangat jauh tidak terbatas, lembah yang terdapat diantara kami amat dalam tidak mampu diisi oleh kamu, bahkan kamu akan menurut jejak mereka, atau kamu akan mengalami kesesatan yang jauh".
Baca juga:Untuk Apa Shalat?
Sahabat beginilah gambaran kehidupan kita, bagaikan orang yang jaga tetapi mati karena kita sendiri tidak sadar bahwa umur kita semakin hari semakin berkurang dalam ilmu hakikat tetapi dalam ilmu adat umur kita semakin bertambah dari 1 th sampai 60 tahun lebih.. Dalam ilmu hakikat umur semakin dekat dengan ajal dan kuburan. Jika kita tidak menjaga jarak dan pergaulan kita dengan baik maka akan mendapat kesesatan yang jauh dan kita akan menyesali pada masa tua kita karena kita ingin beribadah kepada allah dan tidak lagi sempurna. Wallahua'lam
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar